Wednesday 8 December 2010

Serenity

Serenity, dimana kamu?

Saat ini aku begitu merindukanmu...


Serenity...

Aah, sebuah nama yang indah

Saat mengucapkannya pun bibirku bergetar

Jika dibayangkan, seluruh kalbuku pasti akan tergetar


Serenity,

Seumur hidupku aku menantikanmu

Kukumpulkan segenap asa hanya untuk menggapaimu

Meski aku telah lupa siapa dirimu

Kita dulu pernah bercumbu dalam buaian bunda, bukan?

Seingatku, kaupun pernah hadir dalam pelukan hangat seorang kekasih

Kadangkala kau mengunjungiku pada saat air dan angin berpadu menderu


Tapi, Serenity...

Dimana kamu sekarang?

Aku mencarimu hingga tetes terakhir alkohol yang kuteguk

Aku menunggu bersama bongkahan bening hingga menyublim

Aku membakar habis waktuku dengan helai kering daun-daun itu

Aku mengukir namamu dalam setiap bubuk putih yang kuhirup

Sementara lainnya,

rela berpeluh keringat untuk bisa membelimu


wahai Serenity...

Harga yang kautawarkan begitu tinggi,

Apakah doa-doa itu akan mampu membelimu?

Apakah hanya ketenangan yang bisa menghadirkanmu?

Ataukah dirimu hanya bisa dirasakan dalam polosnya tawa anak-anak?


Serenity...

Dalam bahasa ibuku kaulah kedamaian...

Maukah kau menghampiriku sekali lagi?

Saat ini aku begitu merindukanmu.


041110

No comments:

Post a Comment