Saturday 18 September 2010

Tentang Hati Nurani

Ketika seorang kawan bertanya tentang keberadaan Hati Nurani...

Hati Nurani itu sudah terkubur dalam-dalam...

Pernahkah kau mencarinya di dasar samudera?

Sudahkah kau cari di kedalaman hutan?

Atau di dalamnya relung-relung tebing yang kian suram...

Atau dalam pekatnya gua yang dingin...

Entahlah...

Dia sudah terkubur...

Mungkin kedalam gelapnya ruang kubur,

terpendam bersama jasad-jasad yang teracuhkan dan terinjak...

Lalu salah siapa?

Entahlah...

Gedung-gedung tinggi yang telah merenggut area bermain anak-anak?

Mungkin...

Perumahan elit yang telah menghancurkan hutan-hutan teduh?

Mungkin juga...

Salahmu, salahku, atau salah mereka?

Entahlah...

Yang kutau aku masih bisa melihatnya tumbuh dalam dirimu

Masih bisa kutemukan dalam sebungkus nasi yang kita bagi beramai-ramai

Juga masih tampak dalam uluran tangan seorang anak pada pengemis

Aku, kamu, kita...tak perlu mencarinya

Hati Nurani ada...

Dia hanya tertidur

sedikit terbuai...mungkin terabaikan...dan jarang dikunjungi...



060810

Aku tidaklah menghilang, kawan...

Hanya sedang tertidur, sedikit terbuai, dan mungkin terabaikan


No comments:

Post a Comment