Di sudut yang termenung, perempuan itu menanti
Sebongkah roti dan anak kecil disampingnya yang diam
Tidak ada kata meluncur sederas hujan membalut pagi
Berpeluh di ujung galau yang hinggap dalam senyap
Hari esok buat mereka adalah menanti persidangan
Hari setelahnya adalah menanti putusan hakim
Dan hari setelah itu adalah penantian panjang
Selalu tak ada kepastian mengenai esok dan setelahnya
Tapi bukankah memang begitu,
Hidup adalah menanti untuk esok hari dan setelahnya
Semoga lelaki itu tahu,
setiap tetes peluhnya adalah penantian
setiap kehadirannya adalah pengorbanan
dan setiap jawaban pada anaknya adalah harapan...
harapan baginya, anaknya, dan lelaki itu
Dinding penjara takkan mengubah kesetiaannya
Jeruji di batas lelaki itu takkan menyurutkan perjuangannya
Saat ini hanya luka dan doa yang masih tersisa
Saat ini perempuan itu dan anaknya masih menanti esok
Sebuah harapan baginya, anaknya, dan lelaki itu
210810
Untuk perempuan-perempuan yang selalu menginspirasi...
No comments:
Post a Comment