Serenity, dimana kamu?
Saat ini aku begitu merindukanmu...
Serenity...
Aah, sebuah nama yang indah
Saat mengucapkannya pun bibirku bergetar
Jika dibayangkan, seluruh kalbuku pasti akan tergetar
Serenity,
Seumur hidupku aku menantikanmu
Kukumpulkan segenap asa hanya untuk menggapaimu
Meski aku telah lupa siapa dirimu
Kita dulu pernah bercumbu dalam buaian bunda, bukan?
Seingatku, kaupun pernah hadir dalam pelukan hangat seorang kekasih
Kadangkala kau mengunjungiku pada saat air dan angin berpadu menderu
Tapi, Serenity...
Dimana kamu sekarang?
Aku mencarimu hingga tetes terakhir alkohol yang kuteguk
Aku menunggu bersama bongkahan bening hingga menyublim
Aku membakar habis waktuku dengan helai kering daun-daun itu
Aku mengukir namamu dalam setiap bubuk putih yang kuhirup
Sementara lainnya,
rela berpeluh keringat untuk bisa membelimu
wahai Serenity...
Harga yang kautawarkan begitu tinggi,
Apakah doa-doa itu akan mampu membelimu?
Apakah hanya ketenangan yang bisa menghadirkanmu?
Ataukah dirimu hanya bisa dirasakan dalam polosnya tawa anak-anak?
Serenity...
Dalam bahasa ibuku kaulah kedamaian...
Maukah kau menghampiriku sekali lagi?
Saat ini aku begitu merindukanmu.
041110