Saturday 30 January 2010

Perempuan-Perempuan

Aku pernah berharap menjadi mawar
dikagumi, diimpikan, menggoda...
tak segan melukai siapa saja yang ingin menyentuhnya

Aku bertemu dengan anggrek
konvensional, sederhana, kharismatik...
tak pernah melupakan asalnya yang terselubung rimba

Ada sekuntum tulip dibalik rimbun daunnya
angkuh, tegar, berkarakter...
tak sedikitpun merunduk kebawah walau angin menimpa

Kini aku bangga menjadi bunga rumput
lusuh, terinjak, tersembunyi...
tak bergeming meski seribu kaki menghentak,
walau deru angin badai menghantam...
tetap tegak di samping mawar, anggrek dan tulip
belajar dari kekagumannya pada pohon yang terjulang melindunginya

No comments:

Post a Comment